Profil Desa Bangbayang

Ketahui informasi secara rinci Desa Bangbayang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Bangbayang

Tentang Kami

Profil lengkap Desa Bangbayang, Kecamatan Bantarkawung, Brebes. Temukan data demografi, potensi ekonomi pertanian, pemerintahan, dan kehidupan sosial keagamaan desa yang menjadi salah satu pusat ekonomi dan keislaman di wilayah selatan Brebes.

  • Pusat Strategis

    Desa Bangbayang memiliki lokasi sentral di Kecamatan Bantarkawung, dilintasi jalur penghubung vital dan menjadi tuan rumah bagi salah satu dari tiga pasar utama di kecamatan, menjadikannya simpul perdagangan lokal

  • Basis Pertanian dan Religius

    Perekonomian desa ditopang oleh sektor pertanian, terutama persawahan, dengan kehidupan masyarakat yang sangat agamis, ditandai oleh banyaknya pondok pesantren dan sarana ibadah

  • Demografi Padat dengan Potensi Pengembangan

    Dengan populasi lebih dari 7.800 jiwa di wilayah yang relatif tidak luas, desa ini memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, menciptakan tantangan sekaligus potensi sumber daya manusia untuk pengembangan di masa depan

Pasang Disini

Desa Bangbayang merupakan salah satu wilayah administrasi yang memegang peranan penting di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Berada di jalur strategis yang menghubungkan kawasan selatan Brebes, desa ini tidak hanya berfungsi sebagai pemukiman padat penduduk, tetapi juga sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi dan keagamaan di sekitarnya. Dengan potensi yang bertumpu pada sektor pertanian dan perdagangan skala lokal, Desa Bangbayang terus berkembang di tengah dinamika sosial dan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas bagi pemerintah daerah dan warganya. Profil ini menyajikan gambaran komprehensif mengenai kondisi geografis, demografi, tata kelola pemerintahan, hingga potensi masa depan Desa Bangbayang berdasarkan data faktual dan informasi terpercaya.

Lokasi Strategis dan Kondisi Geografis

Desa Bangbayang terletak pada posisi yang sangat strategis, hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari ibu kota Kecamatan Bantarkawung. Lokasinya yang sentral menjadikannya mudah diakses dan menjadi titik perlintasan penting bagi warga dari desa-desa lain. Secara geografis, desa ini berada di jalur penghubung antara Salem dan Bumiayu, dua kawasan ekonomi penting di bagian selatan Kabupaten Brebes.

Secara administratif, Desa Bangbayang memiliki luas wilayah sebesar 328,29 hektare atau 3,28 kilometer persegi. Penggunaan lahan di wilayah ini terbagi menjadi beberapa kategori, dengan lahan persawahan menjadi salah satu yang dominan, mencakup area sekitar 139,50 hektare. Sisanya merupakan tanah darat yang dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk, pekarangan, fasilitas umum dan kegiatan lainnya.

Adapun batas-batas wilayah administrasi Desa Bangbayang yaitu:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bantarkawung.

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pangebatan.

  • Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Cilacap.

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jipang.

Posisi ini menempatkan Bangbayang di tengah-tengah interaksi sosial dan ekonomi antar desa di Kecamatan Bantarkawung, memberikan keuntungan dari sisi mobilitas penduduk dan distribusi barang. Kedekatannya dengan pusat kecamatan juga memastikan akses yang lebih cepat terhadap layanan pemerintahan dan fasilitas publik yang lebih lengkap.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes tahun 2023, jumlah penduduk Desa Bangbayang tercatat sebanyak 7.844 jiwa. Data sebelumnya dari sensus yang berbeda mencatat jumlah kepala keluarga (KK) di desa ini mencapai sekitar 2.056 KK, yang mengindikasikan sebuah komunitas yang besar dan padat.

Dengan luas wilayah 3,28 km², maka kepadatan penduduk Desa Bangbayang mencapai sekitar 2.391 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk sebuah wilayah pedesaan, menandakan bahwa lahan pemukiman menjadi salah satu aset penting dan tantangan dalam penataan ruang di masa depan.

Struktur penduduk di Desa Bangbayang didominasi oleh masyarakat dengan mata pencaharian di sektor agraris. Sebagian besar warga bekerja sebagai petani penggarap lahan sawah maupun pemilik lahan. Selain itu, banyak pula yang berprofesi sebagai buruh tani dan buruh di sektor lainnya, baik di dalam maupun di luar desa. Keberadaan pasar desa yang signifikan juga membuka peluang pekerjaan di sektor perdagangan dan jasa.

Komposisi penduduk yang besar ini menjadi modal sosial yang kuat sekaligus tantangan bagi pemerintah desa dalam penyediaan lapangan kerja, layanan dasar, dan pengelolaan sumber daya. Program-program pemerintah yang menyasar peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti penanganan stunting melalui "Gerakan Donasi Telur Peduli Stunting (GASPOL)" yang pernah disalurkan di desa ini, menjadi bukti adanya perhatian terhadap isu-isu kependudukan.

Tata Kelola Pemerintahan dan Layanan Publik

Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Bangbayang berjalan di bawah kepemimpinan seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa, termasuk Sekretaris Desa, para Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Seksi (Kasi). Struktur ini bertanggung jawab atas administrasi kependudukan, perencanaan pembangunan, pengelolaan keuangan desa, dan pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan dokumen resmi desa pada tahun 2020, pemerintahan desa saat itu dipimpin oleh Kepala Desa Akhmad Faizin dan Sekretaris Desa Warjo, yang menunjukkan adanya siklus kepemimpinan yang berjalan sesuai regulasi.

Untuk memastikan keterwakilan warga, desa ini juga memiliki Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berfungsi sebagai lembaga legislatif di tingkat desa. BPD memiliki peran strategis dalam menyusun dan menyepakati Peraturan Desa bersama Kepala Desa, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Secara administratif kewilayahan, Desa Bangbayang terbagi ke dalam beberapa dusun atau pedukuhan, yang selanjutnya dipecah menjadi 5 Rukun Warga (RW) dan 24 Rukun Tetangga (RT). Pembagian ini bertujuan untuk mempermudah koordinasi, penyampaian informasi, dan pelaksanaan program pembangunan hingga ke tingkat komunitas terkecil. Keberadaan struktur ini sangat vital dalam menjembatani aspirasi warga dengan pemerintah desa.

Pemerintah desa terus berupaya meningkatkan kualitas layanan publik, salah satunya dengan mengusulkan program pembangunan infrastruktur yang lebih masif, seperti harapan akan adanya program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) untuk percepatan pembangunan jalan dan fasilitas lainnya.

Pilar Ekonomi: Pertanian dan Denyut Pasar Desa

Perekonomian Desa Bangbayang sangat bertumpu pada sektor pertanian. Lahan sawah yang luas menjadi tulang punggung utama yang menghasilkan komoditas pangan, terutama padi. Hasil panen tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan subsisten masyarakat lokal, tetapi juga untuk dipasok ke pasar-pasar di sekitarnya. Pertanian menjadi sumber pendapatan utama bagi mayoritas penduduk, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani.

Keunggulan ekonomi lain yang dimiliki Desa Bangbayang ialah keberadaan pasar desa. Dari total 18 desa di Kecamatan Bantarkawung, hanya tiga desa yang memiliki fasilitas pasar, dan salah satunya berada di Bangbayang. Pasar ini menjadi pusat perputaran ekonomi lokal, tempat bertemunya penjual dan pembeli dari Bangbayang maupun desa-desa tetangga. Keberadaan pasar ini menghidupkan sektor perdagangan informal dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Berbagai produk, mulai dari hasil bumi, kebutuhan pokok, hingga barang-barang manufaktur, diperjualbelikan di pasar ini. Aktivitas pasar tidak hanya menciptakan lapangan kerja di bidang perdagangan, tetapi juga memberikan efek ganda (multiplier effect) pada sektor jasa, seperti transportasi dan kuliner. Potensi pengembangan UMKM di sekitar area pasar ini sangat besar, terutama untuk produk olahan hasil pertanian atau kerajinan tangan lokal. Dukungan terhadap sektor ini dapat menjadi salah satu kunci untuk diversifikasi ekonomi desa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kehidupan Sosial Keagamaan dan Pendidikan

Salah satu ciri khas yang menonjol dari Desa Bangbayang ialah kehidupan sosial masyarakatnya yang sangat religius. Desa ini dikenal sebagai salah satu pusat perkembangan agama Islam di wilayah sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah sarana ibadah dan lembaga pendidikan keagamaan. Terdapat setidaknya 3 masjid jami dan 34 mushola yang tersebar di seluruh penjuru desa, memastikan kemudahan akses warga untuk beribadah dan kegiatan keagamaan lainnya.

Lebih dari itu, Desa Bangbayang juga menjadi rumah bagi empat lembaga Pondok Pesantren. Keberadaan pesantren ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan agama bagi generasi muda dari dalam maupun luar desa, tetapi juga sebagai pusat pengkaderan tokoh agama dan penjaga nilai-nilai moral di tengah masyarakat. Majelis-majelis taklim juga tumbuh subur dan aktif diselenggarakan, memperkuat ikatan sosial dan keimanan warga.

Di bidang pendidikan formal, fasilitas pendidikan dasar hingga menengah juga tersedia untuk melayani kebutuhan warga. Kombinasi antara pendidikan formal dan pendidikan agama yang kuat ini diharapkan mampu mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter dan akhlak yang baik. Aspek sosial-keagamaan ini menjadi fondasi yang kokoh dalam menjaga harmoni dan ketertiban di tengah masyarakat Desa Bangbayang yang dinamis.

Infrastruktur dan Potensi Pengembangan Wilayah

Sebagai desa dengan lokasi strategis dan populasi padat, ketersediaan infrastruktur dasar menjadi faktor krusial. Akses jalan utama yang melintasi desa ini sudah dalam kondisi yang cukup baik, mendukung kelancaran transportasi dan distribusi logistik. Namun tantangan masih ada pada peningkatan kualitas jalan lingkungan dan jalan usaha tani untuk mendukung aktivitas pertanian secara lebih efisien.

Aspirasi masyarakat dan pemerintah desa untuk mendapatkan program pembangunan berskala besar seperti TMMD mengindikasikan adanya kebutuhan nyata untuk percepatan pembangunan infrastruktur. Peningkatan jalan, drainase, serta fasilitas publik lainnya diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Meskipun Desa Bangbayang sendiri belum memiliki objek wisata yang dikelola secara resmi, lokasinya yang berdekatan dengan desa-desa lain yang mulai mengembangkan potensi ekowisata, seperti Wanawisata Bayu Alas di Desa Pangebatan, memberikan peluang tidak langsung. Bangbayang dapat berperan sebagai desa penyangga (buffer zone) yang menyediakan layanan pendukung bagi wisatawan, seperti akomodasi sederhana (homestay), kuliner, atau pusat oleh-oleh produk lokal. Dengan demikian, pengembangan wilayah Bangbayang di masa depan dapat diarahkan pada sinergi antara penguatan sektor pertanian, optimalisasi fungsi pasar, serta penangkapan peluang dari sektor pariwisata regional.

Menatap Masa Depan Desa Bangbayang

Desa Bangbayang, Kecamatan Bantarkawung, merupakan sebuah wilayah dengan karakteristik yang unik dan kompleks. Posisinya yang strategis, denyut ekonominya yang ditopang oleh pasar dan sawah, serta kehidupan sosialnya yang kental dengan nuansa religius, membentuk identitas desa yang kuat. Tantangan seperti kepadatan penduduk yang tinggi dan kebutuhan akan infrastruktur yang lebih merata menjadi agenda penting yang harus dihadapi.

Namun, di balik tantangan tersebut, tersimpan potensi besar. Sumber daya manusia yang melimpah, semangat kewirausahaan di pasar desa, serta fondasi sosial yang kokoh merupakan modal utama untuk melangkah maju. Dengan tata kelola yang baik, inovasi di sektor pertanian, serta kemampuan untuk bersinergi dengan perkembangan wilayah di sekitarnya, Desa Bangbayang memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera bagi seluruh warganya.